news
Friday 21 September 2012

Wallacea, Pembuka tabir laut nusantara

garis Wallacea.

Seratus lima puluh tahun setelah dijelajahi Alfred Russel Wallacea, adakah yang masih tersisa di laut nusantara ?


Wallacea membuka tabir laut nusantara, 15 abad Silam. Dalam ekspedisinya dengan sebuah perahu layar tradisional, peneliti berkebangsaan inggris ini singgah dari satu pulau ke pulau lain. Diantaranya, dari Seram hingga ternate, menjelajahi daratan dan hutan di sulawesi, Maluku, Papua dan sekitarnya.


Alur jelajah Wallacea kemudian disebut sebagai daerah Wallacea. Selama delapan tahun penelitian, Bangsawan inggris itu berhasil menghimpun sekitar 125.000 spesies flora dan fauna. Dari temuannya itu, ia memperkenalkan istilah Garis Wallacea. yang memisahkan kelompok satwa daerah ini dari Asia dan Australia.


Temuan Wallacea itu sungguh menggugah Ilmuwan lain untuk mempelajari lebih dalam tentang fenomena laut Nusantara . Menurut  Badan Riset Kelautan dan perikanan, Departemen Kelautan dan perikanan, Para Peneliti telah membuktikan bahwa daerah Wallea Secara geologi, klimatologi oseanografi, biologi serta sosial budaya memiliki keunikan dari sisi ilmiah. Begitu pun wilayah laut lain, yang masih berada di lingkup kesatuan negara RI, Sayangnya kekayaan laut kita masih banyak dicuri negara lain.


Lalu masih adakah kekayaan laut tersisa di laut kita ? Departemen Kelautan dan perikanan mencatat, prospek pengembangan usaha budi daya perikanan masih membentang. Potensi arealnya seluas 26,6 juta hektar, meliputi 1.17 hektar areal budi daya air tawar. 0,91 juta hektar air payau, dan 24,53 hektar perairan laut. Sejak 1999 hingga kini pemanfatan sumberdaya perairan laut tersebut hanya 2,3 % saja.


banyak sekali peluang yang belum tergarap, yang jika peluang-peluang itu bisa tergarap maka sudah dipaskitan bangsa kita akan menjadi bangsa yang makmur. Bagaimanapun sebagai bangsa Bahari, kita sangat ironi sekali dengan kondisi yang ada.

0 comments:

Post a Comment

 
Toggle Footer