news
Wednesday 16 December 2009

Mutiara di Indonesia

kerang mutiaraDengan jumlah produksi 9.985 kg atau 45%, Indonesia merupakan produsen South Sea Pearl atau mutiara putih tertinggi jika dibandingkan dengan Australia, Filipina dan Myanmar. Disusul Australia 32%, Filipina 17% dan Myanmar 5%. Berdasarkan nilai perdagangan dunia, ada tiga negara yang dominan memproduksi mutiara, yaitu Jepang 32,22 %, Australia 25,13% dan Tahiti 14,41%. Sedangkan Indonesia berada di peringkat ke-11 dengan 1,41%.





Kali ini Bahari akan berbagi informasi, agar Sahabat Bahari lebih mengenal mutiara itu sendiri…

Mutiara dari laut dihasilkan oleh tiram. Tiram mutiara termasuk sebagai hewan lunak, yaitu hewan yang dalam biologi dimasukkan ke dalam pilum Mollusca, dimana pilum tersebut terbagi atas enam kelas yaitu: (1) Monoplacophora; (2) Amphineura; (3) Gastropoda; (4) Lamellibranchiata atau Pellecypoda; (5) Scaphopoda; (6) Cephalopoda. Tiram mutiara dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom          : Invertebrata

Pilum                : Mollusca

Klas                 : Pellecypoda

Ordo                : Anysomyaria

Famili               : Pteridae

Genus               : Pinctada

Spesies             : Pinctada sp. dan Pteria sp.

Bagaimana mutiara terbentuk

Mutiara terbentuk akibat respon dari tiram untuk menolak kesakitan akibat masuknya benda asing ke dalam tubuhnya. Mutiara dari laut dapat diketemukan pada tiram, sedangkan mutiara dari perairan tawar dapat ditemukan pada kerang atau kijing. Pada dasarnya mutiara perairan laut berhubungan erat dengan tiram dari genus Pinctada dan pada perairan tawar pada genus Unio. Banyak jenis tiram yang dapt memproduksi benda keras dalam tubuhnya, tetapi sedikit yang dapat memperlihatkan warna sehingga dapat digolongkan sebagai batu permata mutiara.

Pada dua cangkang (kulit tiram) tiram jenis Pinctada terdapat bermacam-macam lapisan. Lapisan induk mutiara (mother of pearl) adalah lapisan yang langsung melindungi organ tubuh tiram mutiara, berada pada cangkang bagian dalam. Jika terdapat partikel benda asing yang menyakitkan, misalnya sebutir pasir maka organ tubuh tiram yang disebut mantel akan mulai melapisi dengan 'nacre' pelindung (lapisan induk mutiara) ke sekelilingnya, hasilnya mungkin akan menjadi sebutir mutiara. Jika partikel dapat dilapisi oleh mantel secara menyeluruh, hasil mutiaranya kelak akan berbentuk bundar bagus. Jika penimbul sakitnya terletak di atas cangkang bagian dalam, akan terjadi bentuk mutiara setengah bundar. Mutiara itu dibentuk oleh lapisan yang mengelilingi penyebab sakitnya secara konsentris. Lapisan tersebut terdiri dari mineral yang diproduksi oleh tiram, tetapi bila lapisan terluarnya tidak terdiri dari nacre, mutiara tidak akan memperlihatkan warna-warni yang menggairahkan yang biasa disebut 'orient' yang membuat mutiara mempunyai harga yang tinggi dan indah.

Jenis-jenis tiram mutiara

Jenis-jenis tiram mutiara yang terdapat di Indonesia adalah: Pinctada maxima, Pinctada margatirifera, Pinctada fucuta, Pinctada chemnitzi dan Pteria penguin. Di beberapa daerah Pinctada fucuta dikenal pula sebagai Pinctada martensii. Sebagai penghasil mutiara terpenting adalah tiga spesies, yaitu, Pinctada martensii, Pinctada margaritifera dan Pinctada maxima. Sebagai jenis yang ukuran terbesar adalah Pinctada maxima.

Mutiara hanyalah salah satu “harta karun” yang dimiliki laut kita..Jika kita mau mengeksplornya, maka akan masih banyak lagi “harta karun” yang akan kita temukan didalamnya..

Bahari akan membahas kekayaan bahari Indonesia di artikel-artikel berikutnya..

Jadi, tetap bersama Bahari ya…

Sumber :

http://www.majalahsamudra.at.ua/news/2008-12-10-4

http://www.pusri.co.id/budidaya/perikanan/teknik_tiram_mutiara.pdf

0 comments:

Post a Comment

 
Toggle Footer