KRI Pasopati bergabung dengan Gugus Tempur Laut bersama KRI Multatuli sebagai kapal markas disertai beberapa fregat dan korvet, dibawah pimpinan Laksamana Pertama Mardiono. Gugus Tempur itu melakukan berbagai operasi pengamanan di laut Cina Selatan dan Selat Malaka serta mengadakan latihan bersama dengan Angkatan Laut Singapura dan kemudian dengan Angkatan Laut Malaysia. Waktu itu terlihat dengan jelas betapa perkasanya Angkatan Laut Republik Indonesia.
Pada Latihan Tempur Armada Jaya, KRI Pasopati tidak hanya berperan sebagai sasaran tetapi juga diberi kesempatan menunjukkan keampuhan senjata utamanya torpedo. Sebagai sasaran ditentukan pulau Geligenteng yang mempunyai pantai yang sangat curam, 50 meter diatas permukaan dan 20 meter di bawah permukaan. Dari jarak 3 mil KRI Pasopati menembakkan dua torpedonyadan tepat mengenai sasaran ditandai oleh semburan air laut yang melebihi tinggi tebing pulau itu sendiri. Melalui komunikasi radio terdengar kapal markas mengirim sandi Bravo Zulu (BZ = well done) dari KSAL Laksamana Soedomo.
Sumber : ___. 2009. 50 Tahun Pengabdian Hiu Kencana 1959-2009. Jakarta
0 comments:
Post a Comment