Tubuh mereka beradaptasi sesuai dengan karakteristik dari lingkungan di zona tersebut. Karakteristik tersebut antara lain cahaya, tekanan, suhu, oksigen, dan makanan. Karena sangat dalam dan gelap, lapisan abyssal tidak mendapat cahaya. Sehingga sebagian besar dari makhluk hidup di lapisan ini memiliki tubuh yang menghasilkan cahaya biru-hijau (bioluminescence). Selain itu, mereka juga memiliki mata yang lebih besar untuk menangkap cahaya lebih banyak.
[caption id="attachment_156" align="alignleft" width="99" caption="Green Eyes"][/caption]
Karena zona abyssal terletak di kedalaman 4000 – 6000 meter, tekanan yang dimiliki sangat besar yaitu mencapai 600 atm. Oleh karena itu, makhluk hidup di lapisan ini memiliki kulit yang berongga dan tulang yang lunak dan fleksibel. Sehingga mereka mampu beradaptasi dengan tekanan tinggi.
[caption id="attachment_151" align="alignright" width="150" caption="Angler Fish"][/caption]
Suhu dalam lapisan ini dingin dan memiliki oksigen tipis. Sehingga makhluk hidup di dalamnya harus bergerak secara efektif. Mereka juga harus pandai memanfaatkan momen yang ada. Sebagai contoh, jumlah oksigen di laut dalam akan meningkat dengan penurunan tekanan permukaan.
[caption id="attachment_155" align="alignleft" width="150" caption="Viper Fish"][/caption]
Binatang juga harus efektif terhadap makanan, karena makanan termasuk sulit ditemukan di lapisan ini. Penghuni abyssal mengambil keuntungan dari detritus, bakteri pengurai makhluk hidup yang sudah mati. Atau, jika beruntung, bangkai hewan laut permukaan yang mati dapat masuk lapisan ini. Dengan cara itu, hukum rimba berlaku. Siapa cepat, dia dapat. Oleh karena itu, struktur mulut makhluk-makhluk dalam lapisan abyssal dilengkapi dengan mulut yang besar dan gigi yang tajam. Bentuk-bentuk adaptasi yang telah disebutkan diatas dapat kita temukan pada viper fish, gulper eel dan angler fish. Viper fish memiliki kulit yang bercahaya (bioluminescence) dan gigi taring panjang yang menghiasi rahang.
Nah, Sahabat Bahari..kali ini kita sudah menambah satu pengetahuan lagi tentang potensi yang ada di laut. Semakin banyak pengetahuan tentang laut yang Sahabat Bahari dapatkan, semakin kita mengenal laut dan dengan sendirinya kita akan mencintai laut kita karena begitu banyak hal menarik yang terdapat di dalamnya.
Sapai jumpa di artikel berikutnya ya Sahabat Bahari.....
Sumber : http://budihermanto.blogdetik.com/2010/01/11/the-creature-in-the-abyssal-zone/
0 comments:
Post a Comment